Wednesday 13 January 2016

FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Fauna di Indonesia

2. Gajah Kalimantan

Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis) adalah subspesies dari gajah Asia dan dapat ditemui di Kalimantan Utara. Asal usul gajah Kalimantan masih merupakan kontroversi. 

Terdapat hipotesis bahwa mereka dibawa ke pulau Kalimantan. Pada tahun 2003, penelitian DNA mitokondria menemukan bahwa leluhurnya terpisah dari populasi daratan selama pleistosen, ketika jembatan darat yang menghubungkan Kalimantan dengan kepulauan 


Sunda menghilang 18.000 tahun yang lalu. Spesies ini kini berstatus kritis akibat hilangnya sumber makanan, perusakan rute migrasi dan hilangnya habitat mereka. Dilaporkan pada tahun 2007 hanya terdapat sekitar 1.000 gajah.



FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Fauna di Indonesia

3. Badak sumatera


Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan salah satu dari lima spesies badak. Badak ini adalah badak terkecil, memiliki tinggi sekitar 120–145 sentimeter, dengan panjang sekitar 250 sentimeter dan berat 500–800 kilogram. Seperti spesies badak di Afrika, badak ini memiliki dua cula




FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Fauna di Indonesia

4. Orang utan sumatera


Orangutan Sumatra (Pongo abelii) adalah spesies orangutan terlangka. Orangutan Sumatra hidup dan endemik terhadap Sumatra, sebuah pulau yang terletak di Indonesia. Mereka lebih kecil daripada orangutan Kalimantan. Orangutan Sumatra memiliki tinggi sekitar 4.6 kaki dan berat 200 pon. 

Orangutan Sumatra lebih menyukai pakan buah-buahan dan terutama juga serangga. Buah yang disukai termasuk buah beringin dan nangka. Mereka juga makan telur burung dan vertebrata kecil. Orangutan Sumatra lebih singkat dalam makan di batang dalam suatu pohon.

Orangutan Sumatra liar di rawa Suaq Balimbing diamati menggunakan alat. Seekor orangutan mematahkan cabang pohon yang panjangnya sekitar satu kaki, menyingkirkan ranting-rantingnya dan mengasah ujungnya. Lalu ia menggunakan batang itu untuk mencungkil lubang pohon untuk mencari rayap. Mereka juga menggunakan batang itu untuk memukul-mukul dinding sarang lebah. Selain itu, orangutan juga menggunakan alat untuk makan buah. Saat buah pohon Neesia matang, buah itu keras, kulit yang bergerigi melunak hingga ia jatuh terbuka. Di dalamnya ada biji yang disukai orangutan, namun mereka diselimuti rambut yang mirip serat kaca yang sakit bila termakan. Orangutan pemakan Neesia akan memilih batang lima inci, mengulitinya dan kemudian menghilangkan bulu-bulu itu dengannya. Bila buah itu sudah bersih, kera itu akan makan bijinya menggunakan batang itu atau jemarinya.


FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Fauna di Indonesia

5. Babi Hutan


Babi hutan (Sus scrofa) atau celeng adalah nenek moyang babi liar yang menurunkan babi ternak (Sus domesticus). Daerah penyebaran adalah di hutan-hutan Eropa Tengah, Mediterania (termasuk Pegunungan Atlas di Afrika Tengah) dan sebagian besar Asia hingga paling Selatan di Indonesia. Ia termasuk familia Suidae yang mencakup warthog dan bushpig di Afrika, pygmy hog di utara India, dan babirusa di Indonesia.

Berat babi hutan dapat mencapai 200 kg (400 pound) untuk jantan dewasa, serta panjangnya dapat mencapai 1,8 m (6 kaki). Jika terkejut atau tersudut, mereka dapat menjadi agresif - terutama bila betina dewasa sedang melindungi anaknya - dan jika diserang akan mempertahankan dirinya dengan taringnya.

Babi hutan sempat punah di Britania pada abad ke-17, tetapi populasinya telah kembali di beberapa tempat terutama di Weald akibat terlepas dari peternakan.


FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Fauna di Indonesia

Macan tutul jawa


Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) adalah salah satu subspesies dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi Pulau Jawa, Indonesia. Ia memiliki dua variasi: berwarna terang dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi Jawa Barat.
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang mungkin merupakan hasil evolusi dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Ia lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.
Macan tutul merupakan satu-satunya kucing besar yang masih tersisa di Pulau Jawa. Frekuensi tipe hitam (kumbang) relatif tinggi. Warna hitam ini terjadi akibat satu alel resesif yang dimiliki hewan ini.
Sebagian besar populasi macan tutul dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, meskipun di semua taman nasional di Jawa dilaporkan pernah ditemukan hewan ini, mulai dari Ujung Kulon hingga Baluran. Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan, penangkapan liar, serta daerah dan populasi dimana hewan ini ditemukan sangat terbatas, macan tutul jawa dievaluasikan sebagai Kritis sejak 2007 di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix I. Satwa ini dilindungi di Indonesia, yang tercantum di dalam UU No.5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999.






Anoa

Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan rusa dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun.
Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
Anoa Pegunungan juga dikenal dengan nama Mountain Anoa, Anoa de Montana, Anoa de Quarle, Anoa des Montagnes, dan Quarle's Anoa. Sedangkan Anoa Dataran Rendah juga dikenal dengan nama Lowland Anoa, Anoa de Ilanura, atau Anoa des Plaines.

Elang jawa

Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor).
Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.
Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis.[2]
Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Spizaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil.

Tapir

Tapir Asia (Tapirus indicus) adalah salah satu jenis tapir. Tapir Asia merupakan jenis yang terbesar dari keempat jenis tapir dan satu-satunya yang berasal dari Asia. Nama ilmiahnya indicus merujuk pada Hindia Timur, yaitu habitat alami jenis ini. Di Sumatra tapir umumnya disebut tenuk or seladang, gindol, babi alu, kuda ayer, kuda rimbu, kuda arau, marba, cipan, dan sipan

Merak hijau (merak jawa)

Merak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa, nama ilmiahnya Pavo muticus adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti burung-burung lainnya yang ditemukan di suku Phasianidae, Merak Hijau mempunyai bulu yang indah. Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.
Populasi Merak Hijau tersebar di hutan terbuka dengan padang rumput di Republik Rakyat Cina, Indocina dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Walaupun berukuran sangat besar, Merak Hijau adalah burung yang pandai terbang.

Kakak tua

Kakatua (suku Cacatuidae) adalah jenis burung hias yang memiliki bulu yang indah dengan lengkingan suara yang cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus, sehingga sering digunakan untuk acara-acara hiburan di kebun binatang atau tempat hiburan lainnya.
Spesies ini hidup pada ketinggian 0-1520 meter dari permukaan laut, biasanya berkelompok. Kakatua pada umumnya berusia panjang, hingga mencapai 60 tahun bahkan lebih.
Kakatua menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang. Dari permukaan laut sampai ketinggian 900 m (Sulawesi), 1520 m (Lombok), 1000 m (Sumbawa), 700 m (Flores), 950+ m (Sumba) dan 500+ m (Timor). sedangkan untuk jenis Kakatua Maluku (bahasa Inggris: Salmon-crested Cockatoo) biasanya hidup sendiri, berpasangan dan kelompok kecil; dahulu di pohon tidur berkelompok hingga 16 ekor.

cendrawasih

Cendrawasih Kuning-kecil atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea minor adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 32cm, dari genus Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan coklat, berparuh abu-abu kebiruan dan mempunyai iris mata berwarna kuning. Burung jantan dewasa memiliki bulu di sekitar leher berwarna hijau zamrud mengkilap, pada bagian sisi perut terdapat bulu-bulu hiasan yang panjang berwarna dasar kuning dan putih pada bagian luarnya. Di ekornya terdapat dua buah tali ekor berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan.

Populasi Cendrawasih Kuning-kecil tersebar di hutan Irian Jaya dan Papua Nugini. Burung ini juga ditemukan di pulau Misool, provinsi Irian Jaya Barat dan di pulau Yapen, provinsi Papua.
Cendrawasih Kuning-kecil adalah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cendrawasih Kuning-kecil terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Cendrawasih Kuning-kecil dievaluasikan sebagai Beresiko Rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.

Beruang

Beruang memiliki ekor kecil, indra penciuman dan pendengaran yang ulung, lima kuku per telapak tangan yang tak dapat ditarik masuk, serta bulu yang panjang, lebat dan kasar. Mereka memiliki cakar yang lebar, moncong yang panjang, dan telinga bundar. Giginya digunakan untuk bertahan dan alat dan tergantung pada makanannya. Kuku-kukunya digunakan untuk menyobek, menggali, dan menangkap. Pengelihatan beruang hampir sama dengan pengelihatan manusia. Beruang hitam dan sejenisnya, tidak buta warna , yang memungkinkan mereka membedakan.
Tergantung pada spesiesnya, beruang dapat memiliki 32 hingga 42 gigi. Gigi beruang tidak dikhususkan untuk membunuh mangsa mereka.Gigi taring beruang relatif kecil dan umumnya digunakan untuk pertahanan diri atau alat. Gigi geraham beruang lebar, datar dan digunakan untuk memotong dan menggiling tumbuhan menjadi potongan lebih kecil yang dapat dicerna.
Beruang memiliki empat cakar. Setiap cakar dilengkapi lima kuku yang tajam dan panjang. Kuku tersebut dapat digunakan untuk memanjat pohon, menyobek sarang rayap dan sarang lebah, menggali akar, atau menangkap mangsa, tergantung pada spesiesnya. jangan meremehkan beruang, dapat berlari mencapai kecepatan 50 km/jam (30 mph). Beruang juga dapat bergerak dengan fleksibel dan lincah.
Bulu beruang panjang dan kasar. Warna bulu bervariasi tergantung pada spesiesnya. Ada yang berwarna putih, blonde atau krem, hitam dan putih, sampai hitam semua atau coklat semua. Warna bulu beruang juga bervariasi walaupun mereka satu spesies. Sebagai contoh, Beruang Amerika hitam mungkin saja berbulu hitam, coklat, coklat kemerahan, atau hitam kebiruan. Beberapa spesies, seperti sun bear dan spectacled bear memiliki dada yang berwarna cerah dengan facial markings.
Pada semua spesies beruang, jantan lebih besar daripada betina. Perbedaan antar jenis kelamin ini, semakin besar pada spesies yang lebih besar. Beruang kutub jantan berbobot dua kali lebih besar daripada betinanya, sedangkan jantan spesies beruang yang lebih kecil berbobot hampir sama dengan betinanya. Beruang dapat hidup sekitar 25 tahun hingga 40 tahun. Beruang yang hidup di hutan, lebih cepat mati daripada mereka yang hidup di kebun binatang.
Ada banyak macam beruang yang berbeda seperti beruang kutub, beruang coklat, beruang hitam, panda, dsb.



Kanguru pohon

bentuknya lebih runcing jika dibandingkan dengan moncong kanguru darat. Ekornya agak panjang dan bulat, berbulu lebat dari pangkal sampai ekornya. Sedangkan pada kanguru darat kedua kaki depannya leKanguru ternyata tidak hanya terdapat di Autralia saja. Ternyata di Indonesia, tepatnya di Papua, juga memiliki Kangguru, spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (Marsupialia). Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Sayang Kanguru yang terdiri atas Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini mulai langka sehingga termasuk binatang (satwa) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan.
Kangguru Papua terdiri atas dua genus yaitu dendrolagus (Kanguru Pohon) dan thylogale (Kanguru Tanah). Kanguru pohon sebagian besar masa hidupnya ada di pohon. Sekalipun begitu satwa tersebut juga sering turun ke tanah, misalnya bila sedang mencari air minum. Moncong kanguru pohon bih pendek dari pada kaki belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil. Moncongnya agak tumpul dan tidak berbulu. Ekornya makin meruncing ke ujung, bulunya tidak begitu lebat.

Rusa

Rusa, sambar, atau menjangan (Bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae. Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler (tanduk rusa), dan bukan tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa pengecualian). Ada sekitar 34 spesies rusa di seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar: kelompok rusa dunia lama yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae; serta kelompok rusa dunia baru,Hydropotinae dan Odocoilinae.

FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Fauna di indonesia


1. Harimau sumatera

Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) hanya ditemukan di Pulau Sumatra di Indonesia, merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. 

Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Taman-taman nasional di Sumatra. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.

Penghancuran habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara 1998 dan 2000.



FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Flora di Indonesia

9. Siwalan

Siwalan (juga dikenal dengan nama pohon lontar atau tal) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di banyak daerah,pohon ini juga dikenal dengan nama-nama yang mirip seperti lonta (Min.), ental (Sd., Jw., Bal.), taal (Md.), dun tal (Sas.), jun tal (Sumbawa), tala (Sulsel),lontara (Toraja), lontoir (Ambon). Juga manggita, manggitu (Sumba) dan tua (Timor).








FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Flora di Indonesia

8. Nibung

Nibung (Oncosperma tigillarium syn. O. filamentosum) adalah sejenis palma yang tumbuh di rawa-rawa Asia Tenggara, mulai dari Indocina hingga Kalimantan.

Tumbuhan ini berupa pohon dengan bentuk khas palma: batang tidak atau jarang bercabang, dapat mencapai 25m, dapat memunculkan anakan yang rapat, membentuk kumpulan hingga 50 batang. Batang dan daunnya terlindungi oleh duri keras panjang berwarna hitam. Daunnya tersusun majemuk menyirip tunggal (pinnatus) yang berkesan dekoratif.

Kayu nibung sangat tahan lapuk sehingga dipakai untuk penyangga rumah-rumah di tepi sungai di Sumatera dan Kalimantan. Temuan arkeologi di daerah Jambimenunjukkan sisa-sisa penyangga rumah dari kayu ini di atas tanah gambut dari perkampungan abad ke-11 hingga ke-13. Kayunya juga dipakai untuk jala ikan (di Kalimantan).

Nibung adalah tumbuhan indentitas Provinsi Riau.

FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Flora di Indonesia

7. Cempaka

Cempaka wangi (Magnolia champaca syn. Michelia champaca) adalah pohon hijau abadi besar yang bunga putih atau kuningnya dikenal luas sebagai sumber wewangian. Tumbuhan asal anak benua India dan Asia Tenggara ini juga berguna kayunya dan berfungsi pula sebagai penghias taman. Bijinya terbungkus oleh salut biji yang disukai burung. 

Cempaka wangi adalah flora identitas untuk Provinsi Aceh, di sana dikenal sebagai bungong jeumpa. Bunga cempaka wangi melepaskan aroma yang harum. Bunga yang masih kuncup biasa menjadi hiasan rambut atau diletakkan pada mangkuk berisi air sebagai pengharum ruangan. 

Aromanya menjadi komponen utama salah satu parfum dari Prancis, Joy.
Pohon cempaka biasa ditanam di pekarangan rumah, kuil, atau pekuburan. Karena asosiasi dengan tempat-tempat suci, pohon cempaka wangi sering dianggap sebagai pohon keramat.



FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Flora di Indonesia

6. Bunga bangkai

Bunga bangkai atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Bunga bangkai juga sering digunakan sebagai julukan bagi patma raksasa Rafflesia arnoldii. Di alam tumbuhan ini hidup di daerah hutan hujan basah. Bunga bangkai adalah bunga resmi bagi Provinsi Bengkulu.


FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Flora di Indonesia

5. Anggrek Hitam

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsiKalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek


FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Flora di Indonesia

4. Kepel


Tumbuhan kepel atau burahol (Stelechocarpus burahol) adalah pohon penghasil buah hidangan meja yang menjadi flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta.

Buah kepel digemari puteri kraton-kraton di Jawa karena dipercaya menyebabkan keringat beraroma wangi dan membuat air seni tidak berbau tajam. Pohon tegak, tidak merontokkan daun secara serentak, tingginya mencapai 25 m. Tajuknya teratur berbentuk kubah meruncing ke atas (seperti cemara) dengan percabangan mendatar atau agak mendatar. 

Diameter batang utamanya mencapai 40cm, berwarna coklat-kelabu tua sampai hitam, yang secara khas tertutup oleh banyak benjolan yang besar-besar. 

Daunnya berbentuk lonjong-jorong sampai bundar-telur/bentuk lanset, berukuran (12-27)cm × (5-9)cm, berwarna hijau gelap, tidak berbulu, merontal tipis; tangkai daunnya mencapai 1,5 cm panjangnya. 

Bunganya berkelamin tunggal, mula-mula berwarna hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan, muncul pada tonjolan-tonjolan di batang; bunga jantannya terletak di batang sebelah atas dan di cabang-cabang yang lebih tua, berkumpul sebanyak 8-16 kuntum, diameternya mencapai 1 cm; bunga betinanya hanya berada di pangkal batang, diameternya mencapai 3 cm. 

Buahnya dengan 1-13 lembar daun buah bertipe mirip buah buni (berrylike ripe carpels), panjang tangkai buahnya mencapai 8 cm; daun buah yang matang hampir bulat bentuknya, berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5-6 cm, perikarpnya berwarna coklat, berisi sari buah, dapat dimakan. 

Bijinya berbentuk menjorong, berjumlah 4-6 butir, panjangnya sekitar 3 cm, berat segar 62-105 g, serta bagiann yang dapat dimakan sebanyak 49% dan bijinya 27% dari berat buah segar.



FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Flora di Indonesia

3. Matoa

Matoa (Pometia pinnata) adalah tanaman khas Papua, termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Rasa buahnya adalah campuran antara rambutan, durian, dan kelengkeng. Buahnya berbentuk lonjong dan seukuran buah pinang (keluarga Palem), ketika muda berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan.

Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Papua Barat. Di Papua, pohon matoa bisa tumbuh sampai dengan diameter pelukan tiga orang dewasa.


FLORA DAN FAUNA YANG ADA DI INDONESIA

Flora di Indonesia


2. Buah Merah


Buah Merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam karena tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.

Kultivar buah berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan.

Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina.


Friday 8 January 2016

Tempat-Tempat Wisata di Medan (Sumatera Utara)

Malu Bertanya Sesat Di Jalan ( jangan sampai malu bertanya ya entar jadi jalan-jalan)

Hai ..... Medan lovers.... Hahahha
Bagi kalian yang suka jalan-jalan di medan, sumatera utara, atau yang mau tamasya ke medan, aku mau kasih info tempat-tempat wisata di medan ini. Di medan juga banyak tempat-tempat wisata yang bisa kita kunjungi. Kebanyakan orang-orang di luar Medan hanya tau Danau Toba. Emang sih danau yang satu ini nggak boleh ketinggalan untuk di saksikan keindahannya. 

Peringatan !!!!!!

Bagi anda yang suka Berfoto selfie atau pun rame-rame, jangan sampai merusak apapun yang telah dibuat. Seperti merusak tanaman, Corat-coret tembok, buang sampah sembarangan, dan lain-lain yang merusak kelestarian dan keindahan. Kita ini MANUSIA bertingkahlah seperti MANUSIA !!!!

Cuss.. Kita langsung aja.



1. Pantai Cermin
Nah, kalau dari bandara Kualanamu, lurus, tembusnya tanjung morawa, belok ke kiri , terus aja. Lewat simpang 4 pakam terus lagi. Nanti di sebelah kiri ada rumah makan simpang 3 di sebelahnya ada jalan, belok ke kiri, terus aja ikuti jalan. Mentok di pantai pokoknya. Hahaha..... Pantai Cermin ini, airnya tidak sejernih pantai-pantai lainnya. Ada kalanya airnya jernih (tidak terlalu jernih sih) , tapi kadang juga bisa sangat kotor sekali. Menurut aku suasananya sama seperti pantai-pantai pada umumnya. Di pantai cermin ini banyak di buat pondok-pondok tempat para pengunjung bersantai. Aku termasuk orang yang paling sering ke Pantai Cermin. Tapi, bukan pantai cermin aja loh, lautnya emang sama tapi, lain judul pantainya lain juga suasananya. Info lebih lanjut, nanti aku post tentang berbagai pantai di kawasan pantai cermin.

Ini suasana Pantai Cermin Theme Park

Pantai Cermin

Pantai Bali Lestari (Pantai Cermin juga)


2. Pantai Mangrove

Pantai yang satu ini jangan sampai ketinggalan juga. Suasa